Ketua Umum Persatuan Nasional Alumni Ikatan Senat Mahasiswa Seluruh Indonesia (Pena-Ismsi) Fuad Bachmid menjelaskan, Prabowo lahir di tahun 1951 dan Hatta Rajasa tahun 1953, sehingga layak dikategorikan sebagai perbedaan usia yang ideal bagi presiden dan wakil presiden.
"Usia yang sangat produktif dan sangat relevan dengan kapasitas mereka nanti jika dipercayakan oleh rakyat untuk memimpin Indonesia ke depan," katanya di Jakarta, Sabtu (7/6).
Menurut Fuad, dari segi pengalaman, pasangan tersebut juga sangat berkesinambungan. Di mana, Prabowo yang berlatarbelakang militer dikenal tegas dan disiplin sehingga bisa mengorganisir seluruh anggota kabinet untuk menjalankan program pemerintahan. Sementara, Hatta Rajasa sudah berpengalaman di birokrasi dengan pernah menjabat menteri di posisi yang berbeda sejak era Reformasi.
" Hatta juga dikenal sebagai komunikator ulung yang mampu bersinergi dengan semua segmen politik. Sehingga dapat mempermudah dukungan kepada program pembangunan ke depan," jelasnya.
Kerenanya, tambah Fuad, perbedaan usia pasangan capres-cawapres yang akan bertarung 9 Juli penting dijadikan prioritas awal untuk memberi dukungan. Sebab, kepemimpinan nasional tidak boleh lahir dari proses yang instan.
"Perilaku memilih tidak boleh hanya terkontaminasi pada jenis political branding yang disajikan masing-masing capres karena itu hanya bersifat jangka pendek. Publik sudah harus menganalisa jauh sebelum memilih," demikian Fuad.
[why]
BERITA TERKAIT: