Presiden pun meminta agar para penegak hukum memberi sanksi yang tegas dan adil bagi siapapun yang melakukan pelanggaran, termasuk kemungkinan transaksi politik antara masyarakat pemilih dengan yang ingin dipilih.
"Mari kita selamatkan demokrasi kita. Kalau masih ada transaksi, berarti demokrasi kita masih jauh dari berkualitas," tutur SBY saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pilpres di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jabar, Selasa (3/6).
Secara khusus, Presiden SBY meminta semua pihak, khususnya Tim Sukses masing-masing Capres-Cawapres, untuk mencegah terjadinya kekerasan dan benturan. Ia memuji kedewasaan masyarakat pada Pemilu Legislatif bulan April lalu, sehingga tidak terjadi benturan fisik di antara masyarakat.
"Elite dan pimpinan partai politik harus menjaga ketertiban, keamanan, dan kedamaian dalam Pilpres. Cegah pernyataan yang provokatif, baik dari Capres dan Cawapres maupun dari Tim Sukses masing-masing," ujar Kepala Negara.
Presiden juga mengkritik tim pendukung capres dan cawapres yang menggunakan kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang tidak patut dalam interaksi di media sosial.
"Perang di media sosial luar biasa. Kadang-kadang saya senang, tetapi juga prihatin dengan bahasanya, kata-katanya, ungkapan-ungkapannya yang melebihi kepatutan," ungkap SBY.
[ald]
BERITA TERKAIT: