Itu sinyal kuat bahwa publik kecewa terhadap Demokrat dan menghukum Demokrat. Jadi tidak elok kalau Demokrat masih memaksakan bentuk poros baru dan menyodorkan capres.
Analis politik, Umar S. Bakry, mengatakan, Demokrat idealnya konsisten mencalonkan pemenang konvensi sebagai calon presiden. Tapi, melihat realitas saat ini, Demokrat harus menurunkan derajatnya mengusung calon wakil presiden.
"Terkait konvensi, kalau konvensi jalan terus kan pemenangnya Dahlan Iskan. Tapi dia mungkin jadinya cawapres, tergantung lobi-lobi politik nanti lah," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional itu kepada
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (26/4).
Demokrat, katanya, salah satunya paling cocok berkoalisi dengan Partai Gerindra. Dengan demikian, terjadi duet Prabowo Subianto-Dahlan Iskan. Dengan Prabowo-Dahlan, tercipta duet ideal sipil militer.
"Kalau dengan Jokowi dan PDIP hampir pasti tak mungkin, lagipula dia (Dahlan) tidak ada dalam radar Jokowi. Kalau dengan Golkar tidak mungkin karena keduanya (Aburizal Bakrie dan Dahlan) sipil dan pengusaha," tambahnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: