Demikian kesimpulan studi Survey Nusantara Network (SNN) yang disampaikan lewat pesan elektronik, Rabu (27/3). Direktur Eksekutif SNN, Meidy Poluan, mengibaratkan Jokowi sebagai Lionel Messi. Kendati berpredikat megabintang sepakbola internasional, pemain klub Barcelona itu kurang maksimal menghasilkan gol-gol spektakuler jika tak didukung mitra tangguh seperti Xavi Hernandez.
"Dan, semakin dahsyat lagi, ketika ada pilar-pilar dahsyat sekaliber Andres Iniesta serta Alexis Sanchez. Jadi setidaknya, ada kesimpulan umum dari publik, jangan membiarkan Jokowi bertarung sendirian di lapangan percaturan global yang gelombangnya sangat dahsyat serta semakin sulit diprediksi arahnya," ujar alumnus Ilmu Komunikasi Politik pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) itu.
Artinya, sehebat-hebatnya Jokowi, bahkan Messi, dalam analogi di lapangan sepakabola, akan mubazir jika tidak memiliki mitra tangguh untuk menghasilkan target-target kemenangan di berbagai pertarungan. Mayoritas publik sudah
cerdas melihat sisi-sisi kelebihan dan juga kelemahan Jokowi yang masih
perlu kematangan lebih dalam mengelola kebijakan publik.
"Kami menemukan lima nama. Mereka adalah Gita Wirjawan, Ganjar Pranowo, Priyo Budi Santoso, Ali Masykur Musa, dan Sukardi Rinakit," tegas Meidy, berdasarkan hasil kajian ekspresi aspirasi publik dalam studi awal
hingga medio minggu ketiga bulan Maret ini.
Tapi secara khusus ia menilai kolaborasi antara Jokowi dan Gita. Menurutnya, duet itu seperti kolaborasi Lionel Messi dan Xavi Xavi Hernandez di klub sepakbola Barcelona.
SNN mendapati tiga kriteria sosok pendamping Jokowi, yakni pertama, memiliki pengalaman kepemimpinan mumpuni tetapi berusia muda, Kedua, menguasai persoalan-persoalan terkait upaya memerangi ketimpangan struktural di berbagai lapangan berbarengan dengan pembenahan infrastruktur secara besar-besaran, penguatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan mutu sumber daya manusia, serta mengembangkan kemitraan internasional secara berwibawa.
Setidaknya, kata dia, kelima sosok tadi bagus dan dianggap relatif bebas dari berbagai konflik kepentingan serta punya
track-record teruji, sehat fisik dan rohani, serta dapat diandalkan dalam melakukan tugas-tugas berat yang menantang, baik di lingkup nasional, bahkan internasional.
[ald]
BERITA TERKAIT: