Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, menyebutkan bahwa Soekarno adalah salah satu contoh pemimpin dengan visi yang jauh melintasi zamannya. Dengan visinya itu pula, dia berhasil menginspirasi bangsa-bangsa Asia dan Afrika memperoleh kemerdekaannya.
Pemimpin juga harus punya karakter yang kuat, sehingga tidak mudah dikendalikan kekuatan asing yang merugikan kepentingan rakyatnya.
"Sayangnya, pemimpin Indonesia tidak berkarakter, sehingga banyak UU dan peraturan yang dipesan dibuatkan, dan dibiayai asing. Salah satunya adalah UU No. 22 tahun 2001 tentang Migas yang dibiayai USAID," ungkap peserta Konvensi Rakyat Capres 2014 itu di kampus Yayasan Pendidikan al Ma'soem, Rancaekek, Bandung, Sabtu (22/2).
Selanjutnya, kata penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tersebut, pemimpin harus memiliki kompetensi memecahkan masalah. Tidak boleh lagi orang-orang yang merupakan bagian dari masalah justru menjadi pemimpin.
Di luar ketiga syarat tersebut, pemimpin memang juga perlu popularitas. Namun sayangnya, seolah-olah hanya yang popular yang bisa jadi pemimpin, walaupun tidak punya visi, karakternya lemah, dan tidak punya kompetensi.
"Ketiga syarat utama tersebut tidak bisa direkayasa karena harus dibuktikan lewat rekam jejak. Hanya popularitas yang bisa direkayasa melalui politik pencitraan, iklan, baliho, dan sebagainya," terangnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: