Politisi PDIP ini mengaku kaget karena dengan penjagaan rumah dinas yang begitu ketat, masih saja ada orang yang bisa memasang alat penyadap di ruang tamu, kamar tidur dan ruang makan. Kendati demikian, Jokowi mengaku tidak mau memikirkan kasus ini berlama-lama.
"Ya saya sempat kaget. Barangnya bisa ke dalam. Tapi Saya kira itu masalah lama, bukan sehari dua hari. Nggak ngerti juga kok (alat sadapnya) ada di ruang-ruang privasi," ujar Jokowi saat memantau kondisi hutan Kota, Pesanggrahan, Jakarta (Kamis, 20/2).
Jokowi juga merasa tidak ada hal serius yang dia bicarakan bersama keluarga saat berada di rumah. Jadi, kemungkinan besar orang yang menyadapnya merasa rugi karena tidak ada informasi berarti yang dapat diketahui.
"Yang mau disadap saya apanya. Masalah makanan, masalah anak," jelasnya.
Jokowi tidak terganggu dengan penyadapan ini. Hanya saja dia jelaskan teman-teman dekatnya baik di partai atau keluarga yang merasa keberatan.
"Saya sih biasa saja, tapi temen-temen yang lain yang marah," jelasnya.
Jokowi tidak dapat menjawab saat awak media bertanya siapa oknum yang bisa masuk ke kediamannya secara sembunyi-sembunyi. Yang pasti, Jokowi mengaku enggan memperpanjang kasus ini dan seluruh ajudan yang menjaga rumah terutama yang memegang kunci rumah dinas telah diberi peringatan agar lebih berhati-hati.
"Mikir aja nggak, Iya..yang pegang kunci-kunci juga sudah di briefing," jelasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menduga penyadapan Jokowi sebagai upaya pihak tertentu yang ingin merusak langgengnya jalan PDIP, khususnya di tahun politik 2014 ini.
Menurutnya Tjahjo, tak hanya Jokowi yang diikuti oleh sejumlah intelijen, sang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pun dikuntit oleh sejumlah orang tak dikenal. Untuk itu, bersih-bersih sebagaimana dilakukan di kediaman Jokowi menurutnya harus dilakukan.
[dem]
BERITA TERKAIT: