"Pemilu 2014 diupayakan sebanyak mungkin menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Ini bisa dimulai dari partai politik. Karena, seleksi kepemimpinan yang baik berasal dari parpol sehat," katanya dalam Dialog Umum di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Sumatera Selatan, Senin (23/12).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengungkapkan, kompetisi partai politik pertama di Indonesia diikuti partai-partai yang sehat. Mereka menjadi katalisator yang ampuh untuk mendapatkan pemimpin yang bagus.
Peran mahasiswa di matanya sangat penting guna merevitalisasi pemerintahan. Mahasiswa juga harus mampu mengubah pemerintahan dengan caranya sendiri.
"Penggulingan Presiden Soeharto dilakukan oleh mahasiswa yang kritis, peran mahasiswa dalam pemerintahan itu sangat vital. Namun sekarang saya nilai mahasiswa tidak solid, lebih mengarah ke politik. Seharusnya mereka independen," urainya.
Dilanjutkannya, nilai demokrasi di Indonesia sekarang sudah melenceng dari tujuan aslinya. Bahkan demokrasi menjadi sistem pemerintahan yang jelek, sebab kepentingan negara sekarang hanya diserahkan ke orang awam yang tidak mengerti soal hukum. Akibatnya, demokrasi bisa dijual kepada orang yang mau membelinya.
"Indonesia bukan lagi negara demokrasi, malah sekarang banyak hasil persekongkolan sekaligus saling ancam. Partai saling kunci dan berkolusi depan publik," sesalnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: