JK: Majelis Taklim Pun Harus Berubah Kalau Tak Mau Ditinggal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 13 Desember 2013, 13:08 WIB
JK: Majelis Taklim Pun Harus Berubah Kalau Tak Mau Ditinggal
jusuf kalla/net
rmol news logo Ibu-ibu muslim Indonesia yang aktif di majelis-majelis taklim harus mulai giat dakwah bilhal. Artinya, di samping aktif berdakwah secara lisan, harus ada program-program dakwah yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan jamaah.

Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla, menyampaikan pesan itu dalam acara Pelantikan Pengurus Badan Koordinasi Majelis Ta'lim Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2013-2018 di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (12/12).

Ketua Umum DMI itu mengungkapkan bahwa program-program pelatihan merupakan wujud dakwah bilhal yang berguna meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan Indonesia. Dakwah macam ini akan dapat meningkatkan kemampuan mereka sehingga statusnya bisa lebih baik.

"Maka harus ada dakwah bilhal. (Yakni) bagaimana meningkatkan kemampuan. Sehebat apapun agama Anda tapi tanpa kemampuan, perempuan Indonesia bisa-bisa jadi TKW," kata JK.

Harapan JK, di samping rajin mengadakan kegiatan soal keagamaan, majelis taklim juga harus rajin selenggarakan pelatihan-pelatihan keterampilan yang juga bagian dari syariah.

"Pelatihan keterampilan itu juga muamalah. Dan, muamalah itu adalah bagian dari syariah," pesannya.

JK berpesan bahwa perubahan-perubahan harus terus dilakukan oleh majelis taklim agar tidak ditinggalkan jamaahnya. Sebab, bagaimanapun juga majelis taklim kini sudah bersaing dengan dakwah-dakwah di TV yang lebih mudah diakses.

"Kalau (majelis taklim) tidak berubah, lama-lama juga akan habis. Sama dengan bioskop. Mereka berubah terus karena tahu lama-lama bisa juga sepi karena ada tayangan TV," pungkas JK. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA