Demikian disampaikan Direktur Yayasan Denny JA untuk Indonesia tanpa Diskriminasi, Novriantoni Kahar, dalam kiriman rilisnya, Jumat (6/12).
Dia katakan, meski Mandel menjadi korban diskriminasi dan mengalami masa-masa pahit rezim Apartheid, dia tidak mewariskan dendam. Dia justru menjadi sosok yang menuntun bangsanya menuju masa depan. Afrika Selatan tanpa diskriminasi.
"Dari Mandela kita belajar, pemimpin berkarakter dan bervisi mampu mewujudkan cita-cita luhur suatu bangsa. Dan dengan begitu, ia menghela rakyatnya menjemput masa depan yang cerah," ucapnya.
"Kita dan dunia selalu mendamba sosok-sosok seperti Mandela," tambah dia.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan wafatnya Mandela dalam konferensi pers kemarin waktu setempat (Kamis, 5/12). Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan ini masuk perawatan rumah sakit sejak 8 Juni akibat infeksi paru-paru yang parah
Madiba, disebutnya, meninggal dalam keadaan tenang di rumahnya di Johannesburg. Mandela menghabiskan detik-detik terakhir hidupnya bersama keluarga.
Jenazah Mandela akan dimakamkan secara kenegaraan. Seluruh Afrika Selatan mengibarkan bendera setengah tiang.
[ald]
BERITA TERKAIT: