"Garam menjadi mata pencarian sehari-hari kami, jika boleh kami ingin memberi masukan dan permohonan sebagai rakyat jelata untuk Bapak memperjuangkan nasib kami, yaitu harga garam," ujar petambak garam, Rusdi, di depan SBY dan sejumlah menteri di PT. Garam (Persero) Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (5/12).
Presiden SBY yang mendapat limpahan curhat mengaku paham bahwa garam merupakan simbol Madura. Harga garam saat ini memang fluktuatif. Namun, harus ada ada batas kepatutan harga agar petani dapat penghasilan yang layak.
"Saya dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian akan membicarakan bagaimana yang paling baik," kata Presiden SBY, dikutip dari
presidenri.go.id.
Pemerintah akan terus berupaya agar persoalan harga komoditas pertanian bisa membawa penghasilan layak bagi petani, termasuk mereka yang mengusahakan garam.
Rusdi juga menyampaikan permohonan agar muara yang sudah mulai mendangkal dapat dikeruk sehingga melancarkan arus perekonomian masyarakat. Menanggapi hal ini, SBY akan menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum untuk mengadakan program pengerukan yang diminta masyarakat tersebut.
"Nanti diatur mana yang kewajiban Pemerintah Pusat, Pemerintah Jawa Timur, dan Pemerintah Sumenep," jelas SBY.
[ald]
BERITA TERKAIT: