Surya mengatakan itu di depan masyarakat Pulau Ajau, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (28/10), seperti tercantum dalam rilisnya. Dia tegaskan, Papua harus lebih baik di masa depan. Penyejahteraan Papua seharusnya cukup lewat perwakilan 13 kursi di DPR. Tapi, faktanya masih ada diskriminasi di Indonesia soal pemerataan pembangunan.
"Seperti Sumpah Pemuda, satu tekad. Artinya, memberi komitmen bahwa tidak ada artinya saudara di Barat tanpa ada saudara di Timur," jelas Surya menggambarkan pentingnya Papua sebagai bagian keutuhan bangsa.
Kepala suku Palo, Sentani, Jayapura, Papua, Frans Albert Yopu memandang masih ada kegagalan dari 13 kursi DPR untuk Papua karena bukan orang asli Papua yang duduk di sana. Menurutnya, sudah saatnya putera-puteri Papua yang duduk di kursi itu supaya ada prinsip duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.
"Kami mohon kursi kembali ke orang Papua. Separuh dari kursi itu diduduki orang non Papua, bahkan termasuk ada orang-orang yang belum pernah meenginjakkan kaki ke Papua. Yang mereka lakukan adalah melobi dana proyek-proyeknya baik di Papua maupun di luar Papua," keluhnya.
Kedatangan Surya ke Pulau Ajau mendapat apresiasi dari Frans dan seluruh masyarakat setempat. Surya Paloh dianggap sebagai ketua umum partai politik yang pertama kali menginjakkan kaki di lokasi tersebut menjelang Pemilu. Diiringi tarian Isolo yang memiliki makna mengantar dan menjemput pemimpin, Surya dianugerahkan kalung batu sebagai simbol pengikat persaudaraan.
[ald]
BERITA TERKAIT: