Pakar Psikologi Politik: Kritik Amien Rais Tidak Netral!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 25 September 2013, 17:30 WIB
Pakar Psikologi Politik: Kritik Amien Rais Tidak Netral<i>!</i>
hamdi muluk/net
rmol news logo Masyarakat harus mencatat bahwa kritik petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terhadap Gubernur DKI, Joko Widodo, adalah kritik yang tidak netral.

"Dia tak lagi berikan komentar dalam posisi netral, tapi dia adalah aktor politik. Masyarakat harus cerdas. Setiap aktor politik akan berikan komentar sesuai posisi politiknya," tegas pakar psikologi politik, Hamdi Muluk, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (25/9).

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini meminta rakyat tak terjebak dalam komentar yang tak netral.

"Saya geram juga dengan Amien Rais. Ngawur juga. Bangun, Pak Amien," ucapnya.

Menurut Hamdi, kritik seputar popularitas Jokowi mulai marak belakangan ini. Jokowi dianggap bukan tokoh yang kapabel atau layak dijadikan capres karena cuma menang popularitas. Tapi, dia tegaskan bahwa untuk menjadi populer sebagai calon presiden itu bukan hal mudah.

"Rhoma Irama populer sebagai penyanyi dangdut, Agnes Monica populer sebagai artis, Vicky Prasteto populer karena bicara ngawur. Yang membuat orang populer itu sebabnya macam-macam," tuturnya.

Hamdi menegaskan, rakyat pasti punya alasan mengapa menempatkan Jokowi paling layak menjadi presiden. Hal itu yang seharusnya dijabarkan oleh lembaga-lembaga survei lebih rinci.

"Pasti dia punya dasar untuk jadi populer. Tak mudah juga untuk dibesarkan media. Banyak tokoh dibesarkan media, bahkan Ruhut Sitompul dibesarkan media. Mereka populer, tapi populer sebagai apa?" tambahnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA