KONVENSI DEMOKRAT

Ada Informasi Terakhir Soal Alasan SBY Mangkir dan Kaitannya dengan Ormas Anas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 19 September 2013, 11:10 WIB
Ada Informasi Terakhir Soal Alasan SBY Mangkir dan Kaitannya dengan Ormas Anas
anas urbaningrum - SBY/net
rmol news logo Alasan sebenarnya ketidakhadiran Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam launching peserta konvensi Capres Demokrat pada Minggu malam lalu (15/9), mulai dipergunjingkan.

Absennya SBY, yang disebut pengamat politik mengganggu psikologis para peserta konvensi, diduga kuat bukan karena SBY ingin penyampaian visi dan misi peserta lebih ekspresif dan hidup.

Kabar yang beredar di antara para wartawan mengatakan, sebetulnya SBY sudah merencanakan turut serta membuka deklarasi 11 peserta konvensi capres pada pukul 18.30 WIB di Hotel Sahid, Jakarta.

Namun, 1 jam sebelum pembukaan, SBY membatalkan kehadirannya. Ada apa gerangan? Ternyata, perhatian SBY tersedot pada pemberitaan media massa yang lebih antusias meliput deklarasi Rumah Pergerakan Indonesia, yang didirikan Anas Urbaningrum. Deklarasi berlangsung di kediaman Anas, kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Entah kebetulan atau disengaja, deklarasi itu bersamaan dengan launching visi misi para peserta konvensi.

Lalu informasi yang sama menyebutkan, SBY marah dan pada malam harinya langsung menelepon Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, untuk menginvestigasi siapa saja yang hadir. Diketahuilah bahwa dalam deklarasi ormas Anas itu ada beberapa tokoh Demokrat yang masih aktif, seperti Saan Mustofa (Sekretaris Fraksi Demokrat) dan Gede Pasek (Ketua Komisi III DPR).

Senin sore (16/9), SBY pun memerintahkan pencopotan Saan dan Pasek dari jabatannya. Dan pada keesokan harinya (Selasa, 17/9) Surat Keputusan pencopotan Saan dan Pasek langsung keluar dan diberikan kepad keduanya.

Selain itu, informasi yang diterima menyebutkan juga tentang dugaan intervensi ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahwa, SBY telah menginstruksikan ke Kuningan (KPK) untuk segera menahan Anas Urbaningrum dan menjeratnya dengan pasal-pasal yang paling memberatkan. Hal itu berkaitan dengan kasus hukum Hambalang yang masih ditangani KPK.

"Minggu ini KPK akan umumkan kasus baru untuk Anas setelah kasus Hambalang tak memiliki bukti kuat. Selanjutnya, kita saksikan proses kriminalisasi Anas oleh Pak Lurah melalui Kuningan," demikian bunyi informasi yang didapatkan wartawan beberapa saat lalu. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA