Dikatakan Surya bahwa pemikiran pendiri bangsa, Bung Karno, semasa hidupnya telah universal. Namun, akar budaya pemikirannya tetap pada Indonesia.
"Modernisasi, kemampuan teknologi, seharusnya memang kita terima sebagai satu kenistaaan tetapi bukan mengubah kultur budaya kita, Indonesia yang kepingin jadi kebarat-baratan, Indonesia yang ingin menjadi ke timur-tengahan. Indonesia tetap Indonesia. Inilah esensi nasionalisme, patriotisme yang harus tetap berkobar di dada anak-anak Indonesia," papar Surya saat memberikan pembekalan kepada calon legislatif se-Bengkulu, seperti dikutip dari rilis DPP Nasdem.
Ironisnya, kata Surya, masih banyak anak-anak bangsa yang tidak memiliki semangat patriotisme, nasionalisme. Meski telah meraih kemerdekaan sejak 68 tahun lalu, kedaulatan Indonesia saat ini msih dirasakan semu.
"Indonesia hari ini sebagai satu negeri, satu bangsa, satu nusa, satu bahasa itu sudah kita peroleh. Indonesia yang merdeka, Indonesia yang sepenuhnya telah memiliki arti kemerdekaan dalam semua aspek kehidupan kita. Tapi arti kedaulatan yang diinginkan prokamator Bung Karno bukan yang semu," terangnya.
Bung Karno dan para anak bangsa yang masih berpikir dengan alam pemikiran yang rasional dan menyertakan emosional sebagai satu kesatuan, pasti menginginkaan Indonesia yang berdaulat sepenuhnya.
Indonesia, sambungnya, juga memiliki anugerah dengan lokasi geografis dan strutur tanah yang subur dan bisa ditanami berbagai tumbuhan. Namun faktanya, meski sebagai negara agraris namun Indonesia masih mengimpor berbagai kebutuhan strategis seperti kedelai. Di sektor maritim, Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang justru harus mengimpor garam dari negara lain. Setali tiga uang, kedaulatan Indonesia atas ruang udara pun turut dipertanyakan.
"Di Batam, pesawat kita harus membayar ke Singapura, meski masuk dalam wilayah kita. Cek punya cek, ternyata Singapura mengendalikan radar," timpalnya.
Nasdem, tegas dia, bersungguh-sungguh melakukan perubahan bagi Indonesia terlebih setelah melihat sikap skeptis dan super kritis masyarakat atas eksistensi partai politik. Keseriusan Partai Nasdem untuk membuat perubahan menuju Indonesia yang lebih baik dan berdaulat seutuhnya adalah dengan upaya meraih keyakinan masyarakat.
Harapan dia, dengan keyakinan dan kerja keras, persiapan infrastruktur partai tidak terhenti sampai tingkat pusat-pusat perkotaan, tapi juga kabupaten, kecamatan bahkan desa-desa. Jadi, sebelum hari H (Pileg) terjadi, infrastruktur partai ini sudah sampai hingga tingkat paling bawah, seluruh desa-desa, di ranting. Ada 79 ribu desa, 6.600-an kecamatan, 503 kabupaten dan kota, 33 provinsi.
Di Bengkulu, Surya beserta rombongan pun melakukan napak tilas di rumah pengasingan Soekarno dan kediaman orangtua ibu negara, Fatmawati, di Bengkulu. Kegiatan ini memberi kesan tersendiri bagi Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem, Rachmawati Soekarnoputri, selaku putri kandung Bung Karno. Ia turut serta dalam kunjungan yang pertama kali dilakukannya itu.
Bahagia bercampur sedih tertuang dalam keharuan Rachmawati saat melihat berbagai peninggalan ayahnya, seolah membangkitkan kenangan lama yang terpendam. Sebelumnya Rachmawati mengaku beberapa kali berniat mendatangi rumah pengasingan Bung Karno namun selalu terkendala hingga akhirnya terealisasi saat Surya Paloh mengajaknya turut serta dalam rombongan ke Bengkulu.
[ian]
BERITA TERKAIT: