Yayasan Arsari Djojohadikusumo Bantu Restorasi Lukisan Raden Saleh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 26 Juli 2013, 21:14 WIB
Yayasan Arsari Djojohadikusumo Bantu Restorasi Lukisan Raden Saleh
net
rmol news logo Kepedulian pemerintah Indonesia terhadap perlindungan budaya bangsa dinilai masih sangat kurang. Ironisnya, negara asing lebih perhatian daripada bangsa sendiri terhadap pelestarian budaya Indonesia.

"Dari pihak Indonesia kurang perhatian, dan saya malu karena asing lebih dari kita. Karena rasa malu itu, saya sebagai patriot bangsa memberi perhatian penuh terhadap perlindungan budaya," ujar Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), Hashim Djojohadikusumo, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Jumat (26/7).

Hashim melalui yayasan yang dipimpinnya berencana merestorasi dua lukisan karya Raden Saleh yakni Harimau Minum dan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Restorasi dilakukan dengan bekerjasama dengan Goethe Institute, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kesektariatan Presiden. Restorasi juga akan melibatkan Susanne Erhards, seorang ahli restorasi lukisan papan atas berkebangsaan Jerman.

"Kami senang sekali dapat membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh terutama yang ada di Istana Negara. Restorasi ini akan menjadi tonggak dari upaya pelestarian karya Raden Saleh oleh bangsa Indonesia sendiri," katanya.

Menurut informasi dari Biro Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden,  lukisan Raden Saleh di Istana Negara ada enam buah. Dua buah di Istana Bogor, dua di Istana negara Jakarta, satu di Tampak Siring dan satu lagi di Jogjakarta. Semenjak awal tahun 2013 ini YAD bekerjasama dengan Goethe Institut Indonesia merencanakan untuk membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh, termasuk lukisan yang merupakan koleksi Istana Negara Jakarta dan Istana Negara Bogor.

"Nota kesepahaman kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk melaksanakan restorasi ini sudah dipersiapkan dan diajukan sejak empat bulan lalu. Tapi, kami baru mengetahui bahwa perijinan untuk itu harus melalui Sekretariat Presiden," kata Direktur Eksekutif YAD, Catrini Kubontubuh, menambahkan.

Perwakilan Sekretariat Kepresidenan, Ratih Anggaraeni menyatakan dukungannya terhadap restorasi tersebut.

"Kita mendukung restorasi itu, dan mudah mudahan  pekan depan MoU bisa ditandatangani oleh empat pihak  sehingga pelaksanaan restorasi bisa langsung dimulai," singkatnya.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA