"Saya saat melaporkan bencana Wai Ela, maka Kepala Negara menyatakan keprihatinannya atas nasib anak bangsa Indonesia di Negeri Lima yang harus segera ditangani agar keluar dari periode panik ," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/7).
Presiden, kata Syamsul, juga menginstruksikan segera memenuhi kebutuhan dasar masyarakat agar mereka pulih dari rasa trauma akibat jebolnya natarual Dam terbesar di Indonesia bahkan Asia itu.
"Jadi saya diminta menyampaikan keprihatinan Bapak Presiden kepada warga Negeri Lima yang juga sedang menunaikan Ibadah Puasa dengan harapan berbagai pihak berkompeten dikoordinir Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu merealisasikan sejumlah program penanganan," ujar Syamsul.
Dia mengarahkan para pengungsi segera ditangani agar tidak larut dalam rasa trauma berkepanjangan dengan merealisasikan kegiatan pemulihan yang tergantung rencana, baik jangka pendek, menengah, dan panjang sebagaimana dikoordinasikan dengan gubernur.
"Saatnya merealisasikan progran pemulihan seperti persiapan lokasi untuk perumahan, sekolah, mushalla, Puskesmas, air bersih dan sanitasi dengan menanyakan masyarakat hendak kembali membangun rumah di bekas lahan mereka atau direlokasi," kata Syamsul.
[dem]
BERITA TERKAIT: