Begitu tiba, Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono memimpin Rapat Terbatas di Halim Perdanakusuma. Seperti dirilis situs
setkab.go.id, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir dalam rapat tersebut. Mereka adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menkumham Amir Syamsuddin, Mentan Suswono, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.
Rapat terbatas tersebut untuk membahas dua isu utama, yaitu isu harga pangan dan kerusuhan di LP Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara. Soal harga pangan, Presiden mengkritik kinerja para menteri. Menurut SBY, instruksi yang diberikannya dan Wakil Presiden sudah sangat jelas. Bahkan, Menko Perekonomian sudah memimpin beberapa kali pertemuan. Tapi, implementasinya lamban.
"Terus terang, saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat. Saudara lihat pasar tidak? Saudara dengarkan sosial media tidak?" ujar Presiden dengan nada kesal.
Presiden menyarankan agar stabilitas harga itu dijaga, karena urusan daging sapi ini bukan musiman dan sudah lama dibahas. Di momen itu, Presiden memberikan instruksi agar Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian berkomunikasi dengan pebisnis.
"Jangan pula pebisnis besar main mata, entah dengan unsur pemerintah atau unsur manapun yang bikin susah," tegasnya.
Presiden mengingatkan kembali bahwa pemimpin harus punya sense of crisis. Menteri Pertanian, Kabulog, Menteri Perdagangan, harus miliki harus punya s
ense of crisis, sense of urgency, dan
sense of responsibility."Saya ingin dalam hitungan hari harus sudah ada perubahan, ingat kasus kebakaran ladang dan asap di Riau kemarin. Begitu kita
all out, bersinergi, berkoordinasi dengan baik, cepat sekali. Dalam waktu satu minggu hampir selesai," ujar Presiden.
[ald]
BERITA TERKAIT: