Demikian disampaikan anggota Komisi VI DPR, Hendrawan Supratikno, saat diwawancara
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Kamis, 11/7).
"Wajar juga kalau ada menteri pamer sampai iklankan diri pakai anggaran negara, maksudnya popularitas makin tinggi dan siapa tahu mobilitas vertikal menjadi capres atau minimal jadi menteri lagi di pemerintahan selanjutnya," ucap Hendrawan.
Namun, dia ingatkan agar Gita bekerja lebih keras dan jangan lagi mempermalukan diri dengan menerima laporan yang bersifat ABS atau "asal bapak senang" dari bawahan. Apalagi, saat ini rakyat miskin semakin tertekan karena harga bahan pokok meroket di saat mereka menjalankan ibadah bulan Ramadhan.
"Dalam rapat dengan kami )DPR) pekan lalu, dia (Gita) bilang harga terkendali. Tapi secara metodologis tabel yang digunakan lemah sekali. Bagaimana bisa Pak Menteri katakan terkendali? Dia janji lain kali akan dikoreksi. Nah, ini contoh," terangnya.
Desakan agar Gita lebih konsentrasi bekerja menguat setelah Menko Perekonomian mengungkap kenaikan harga begitu tinggi pada komoditas cabai rawit (63 persen), bawang merah (49 persen), daging ayam (20 persen), telur (9,32 persen), beras dan daging sapi, dibandingkan bulan Juni. Di lapangan, kenaikan harga sederet bahan pokok itu ditemukan lebih tinggi lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: