KONVENSI CAPRES

Boediono dan Sri Mulyani Perburuk Demokrat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Selasa, 09 Juli 2013, 23:17 WIB
Boediono dan Sri Mulyani Perburuk Demokrat
ilustrasi/net
rmol news logo Komite Konvensi Demokrat disarankan untuk tidak menerima Boediono dan Sri Mulyani sebagai peserta. Pasalnya, sosok Boediono dan Sri Mulyani cenderung mengundang kontroversi ketimbang publikasi positif.

"Kehadiran Boediono dan Sri Mulyani jadi madharat (keburukan) daripada maslahat (manfaat) bagi konvensi," ujar analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (9/7).

Karel mengatakan selain untuk mencari calon presiden terbaik, konvensi yang digelar Partai Demokrat pada sisi lain berfungsi untuk menaikkan elektabilitas partai yang terpuruk akibat isu korupsi. Untuk itu konvensi harus bisa menampung tokoh-tokoh yang memiliki kredibiltas yang baik di mata publik.

"Kualitas peserta konvensi sangat penting ketimbang kuantitas semata. Kualitas juga harus mendasarkan pada aspek rekam jejak dan tidak punya potensi menjadi masalah bagi Demokrat," demikian Karel.

Boediono dan Sri Mulyani memang disebut-sebut terlibat dalam megaskandal Century. Boediono yang saat itu menjabat sebagai Gubernur BI dan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan disebut-sebut orang yang bertanggung jawab di balik kebijakan menolong Bank Century dengan suntikan dana senilai Rp 6,7 triliun. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA