Bandara Kuala Namu Tetap Beroperasi 25 Juli Meski Akses Jalan Belum Selesai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 05 Juli 2013, 08:44 WIB
Bandara Kuala Namu Tetap Beroperasi 25 Juli Meski Akses Jalan Belum Selesai
bandara kuala namu/net
rmol news logo Bandara Internasional Kuala Namu akan tetap dioperasikan pada tanggal 25 Juli 2013 mendatang walaupun akses jalan tol dan jalan non tol belum sepenuhnya selesai menuju ke bandara tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan rombongan Komisi V DPR RI saat meninjau lokasi pembangunan Bandar Udara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, kemarin (Kamis, 5/7).

"Meskipun jalan tol dan non tol belum rampung, jalan yang sudah ada saat ini tetap dapat dipakai. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengoperasikan," ujar Djoko Kirmanto.

Saat ini terdapat dua jalur ruas jalan yang dapat digunakan dari Medan menuju Kualanamu International Airport (KIA). Selain itu, jalur kereta api juga bisa digunakan. Untuk mendukung akses Bandara Kuala Namu, Kementerian PU merencanakan jalan tol dan jalan non tol untuk akses ke Kuala Namu. Akses jalan non tol sebenarnya sudah lebih dulu dibangun, namun dikarenakan masalah pembebasan lahan, maka fisik bandara yang lebih dulu selesai.

Djoko Kirmanto mengungkapkan bahwa persoalan pembebasan lahan menjadi persoalan utama sehingga pembangunan jalan tol dan jalan non tol terhambat. Anggaran tahun 2013 mengalokasikan Rp 115 miliar untuk pembangunan jalan non tol. Hingga kini masih ada  1,17% lahan yang belum dibebaskan lahannya.

"PU hanya membangun fisik jalan. Begitu lahan sudah bebas, PU langsung bekerja. Untuk pembebasan lahan adalah kewenangan pemerintah daerah. Jika lahan belum bebas bagaimana kami bisa bekerja," tegas Menteri PU seperti dilansir dari sitius pu.go.id.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Sumatera Utara Armand Effendi Pohan mewakili Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan bahwa dari 339.734 meter persegi jalan arteri menuju bandara, masih ada 4.706 meter persegi jalan yang belum selesai pembebasan lahannya.    

Menteri PU Joko Kirmanto mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena pembebasan lahan bergantung pada pemerintah daerah Sumut. Terkait dengan pengoperasian Bandara Kuala Namu pada 25 Juli 2013 mendatang, Djoko Kirmanto terus mengintruksikan penyelesaian akses yang sedang ditangani.

"Kalau akan tetap dibuka tanggal 25 Juli saya minta kepala balai untuk mempercepat akses jalan arteri," tambahnya.

Di tempat yang sama Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, sambil menunggu penyelesaian akses jalan, untuk sementara moda kereta api akan menjadi sarana transportasi menuju bandara  Bandara Kuala Namu yang akan dioperasikan pada 25 Juli 2013 mendatang.

Kementerian PU mendukung pembangunan Bandar Udara Kuala Namu  dengan membangun jalan sebagai sarana transportasi. Mengingat, pemindahan Bandara Polonia ke Bandara Internasional Kuala Namu merupakan bagian dari pengembangan kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei yang termasuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di kawasan Sumatera Utara. Bandar Udara Internasional Kuala Namu akan menjadi Bandar Udara terbesar di Indonesia setelah Soekarno Hatta di Jakarta. PU juga membangun jalan DI Sumatera Utara sebagai konektivitas antara pusat industri dengan distribusi untuk mendukung MP3EI. [rsn]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA