Tanggap Darurat Bener Meriah Berlaku Seminggu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Kamis, 04 Juli 2013, 19:14 WIB
Tanggap Darurat Bener Meriah Berlaku Seminggu
sutopo purwo nugroho/net
rmol news logo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban 24 orang meninggal dunia akibat bencana gemapa bumi yang terjadi di Aceh. Dua orang hilang dan 249 orang lainnya mengalami luka-luka.

"Korban luka-luka semuanya dirawat di RSUD dan puskesmas serta sebagian rawat jalan," terang Jurubicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (4/7).

Di Kabupaten Bener Meriah, rincian korban gempa baik yang terjadi pada Selasa (2/7) pukul 14.37 maupun gempa susulan, teridiri dari korban meninggal dunia 14 orang, korban luka-luka di Muyan Kute 43 orang, di Puskesmas Pante Raya 50 orang, di Puskesmas Lampaha 16 orang, dua orang dinyatakan hilang, dan 75 bangunan dan rumah rusak.

Di Kabupaten Aceh Tengah, 10 orang meninggal dunia, luka-luka 140 orang, 300 bangunan dan rumah mengalami kerusakan. Beberapa akses jalan tertutup tanah longsor. Di Takengon sudah didatangkan dua buldozer untuk penanganan jalan.

Sutopo mengatakan Kepala BNPB Syamsul Maarif telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai dampak dan penanganan gempa Aceh itu pada Selasa (2/7) malam. Presiden menginstruksikan kepada Kepala BNPB dan aparat terkait untuk melaksanakan penyelamatan terhadap korban dan mengerahkan potensi yang ada membantu penanganan gempa di Aceh.

"Masa Tanggap Darurat di Bener Meriah ditetapkan satu minggu (3-9 Juli 2013). Selanjutnya akan dievaluasi sesuai dengan kondisi di lapangan," papar Sutopo.

Dia menambahkan, pasukan TNI/Polri sebanyak 1.524 personil siap digerakkan ke Aceh jika diperlukan. Pasukan tersebut masih berada di Riau untuk melakukan penanganan bencana asap di Riau.

Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR dengan kedalaman 10 km telah mengguncang wilayah Aceh pada Selasa (2/7) pukul 14:37:03 WIB. Pusat gempa di daratan berada 35 km barat daya Kabupaten Bener Meriah atau 43 km Tenggara Kab. Bireuen, atau 50 km Barat Laut Kab. Aceh Tengah. Gempa terasa sangat kuat selama 15�"45 detik oleh warga Bener Meriah dan Aceh Tengah. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa ini berkekuatan 6 MMI (kuat), sedangkan menurut Badan Geologi Amerika Serikat, kekuatannya mencapai 7,4 MMI yang artinya sangat kuat. Dengan intensitas gempa 7,4 MMI, bangunan yang tidak dibangun dengan konstruksi tahan gempa berpotensi mengalami kerusakan.

Sumber gempa berasal dari sesar aktif di daratan pada segmen Aceh dari sesar Sumatera atau Sesar Semangko. Sesar Sumatera memiliki 19 segmen dengan panjang keseluruhan 1.900 km, sangat aktif dan berupa strike-slip atau sesar geser. Sebelumnya, di daerah sesar tersebut pernah terjadi gempa bumi 6,0 SR pada 22 Januari 2013 di Pidie, yang menyebabkan korban satu orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA