"Rakyat menanggapi biasa-biasa saja, karena pencalonan Wiranto bukanlah yang pertama kali. Bahkan pencalonannya bisa berubah-ubah setiap pemilu," kata Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, kepada
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Selasa, 2/7)
Saat pilpres 2004 silam Wiranto mencalonkan sebagai Capres, dan di pilpres 2009 mencalonkan sebagai Cawapres. Kader PDI Perjuangan ini pun menyindir, semoga Wiranto tidak ikut mencalonkan diri sebagai calon bupati atau walikota bila akhirnya gagal lolos pipres 2014.
Selain itu, tokoh gerakan reformasi 98 ini ingatkan, profil Partai Hanura di mata rakyat belum begitu meyakinkan. Dan berdasarkan survei LIPI yang diumumkan beberapa waktu lalu, Partai Hanura diprediksi tidak akan menembus parliementary treshold 3,5 persen. Padahal, syarat pencapresan adalah 20 persen suara nasional partai politik ataupun gabungan partai politik.
"Kepercayaan diri pasangan Wiranto-Harry Tanoe mendeklarasikan pencalonan hanya karena mereka memiliki jaringan media massa dan televisi," ucap Masinton, yang bertarung masuk DPR RI dari Dapil Jakarta II pada Pemilu 2014.
[dem]
BERITA TERKAIT: