"Kita tidak mungkin berharap meminta sayap pada kerbau sebagaimana kita berharap ada sayap pada kerbau," ujar pengamat politik Ray Rangkuti kepada
Rakyat Merdeka Online, Selasa (2/7).
Hal itu disampaikan Ray Rangkuti mengomentari konvensi yang akan dilakukan Demokrat dan bergabungnya adik ipar SBY yang juga mantan KSAD, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo ke Partai Demokrat yang didaulat sebagai anggota Dewan Pembina Partai.
Menurut Ray, di Parti Demokrat, SBY mengadopsi gaya orde baru Soeharto dalam mengkarbit dan mengorbitkan anak dan kerabat di dalam politik.
"Itulah mengapa saya sejak awal tidak terlalu respek dengan rencana konvensi Partai Demokrat," terang Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) itu.
Jelas dia, ide konvensi terlalu berat bagi partai demokrat yang struktur dan perilaku politik di dalamnya tidak mencerminkan kepatuhan pada prinsip-prinsip pengelolaan partai yang medern dan demokrasi.
"Dan perlahan kita akan melihan hal-hal lucu lagi dari partai ini," tandasnya.
Sebelumnya, Ray mengatakan, tidak ada yang mengejutkan dari kabar Pramono Edhie Wibowo bergabung ke partai besutan SBY itu. Dan untuk menghindari agar pewarisan kekuasaan ala SBY tidak dilakukan dengan cara-cara nepotisme, maka dibuatlah konvensi.
[rsn]
BERITA TERKAIT: