Banyak yang menantikan sinyal dari Megawati. Tapi, semua pihak juga maklum karena putri Bung Karno itu masih dalam masa berkabung setelah kepergian sang suami tercinta pada 8 Juni lalu.
Di masa berkabung setelah wafatnya Taufiq Kiemas, Mega dikabarkan lebih banyak berdiam di kediaman pribadinya, dan sesekali berkunjung ke makam almarhum Taufiq di Kalibata.
Ada beberapa penegasan yang dinanti-nantikan publik dari PDIP dan Mega. Pertama, tentang siapa pengisi kursi kosong Ketua MPR yang ditinggalkan Taufiq Kiemas.
Kemudian, mau diapakan segudang kader muda PDIP nan potensial dan ideologis. Dan, bagaimana kelanjutan trah Soekarno di usia senja Mega.
Wacana yang menarik juga soal pentingnya Mega "mengadopsi" tokoh dari luar partai yang satu ideologi perjuangan, memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Bung Karno yang jadi simbol soliditas partai, untuk dicalonkan pada 2014. PDIP diharapkan mulai membuka diri demi kepentingan yang lebih besar.
Selama Mega belum bersikap, semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu tetap spekulatif. Seorang politisi di banteng yang dekat dengan Mega memberi tahu bahwa mantan presiden perempuan pertama itu masih dalam masa hening.
"Sampai 12 Juli ya. Setelah 40 hari (wafatnya Taufiq), Ibu akan turun lagi," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka Online.
Dia tidak menjelaskan detail apa yang jadi agenda pertama Mega ketika "turun" kembali ke depan pandangan publik setelah 40 hari meninggalnya Taufiq. Namun, dia pastikan, soal pengganti almarhum TK di MPR belum diputuskan sampai sekarang.
"Sehari-hari Ibu lebih banyak di rumah, sekali-kali ke TMP (makam Taufiq)," ucapnya lagi.
Tentu tokoh politik sekaliber Mega tidak bisa lepas dari aktivitas memantau semua perkembangan politik mutakhir.
Sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam partai yang sangat diperhitungkan, banyak masukan yang mesti dipertimbangkan matang-matang demi kemaslahatan partai, dan lebih luas lagi, demi kemajuan bangsa Indonesia.
[ald]
BERITA TERKAIT: