Ada sejumlah agenda yang Amin akukan dalam kunjungan ini. Agenda pertama Amien sesaat setelah pesawat carter yang dia tumpangi mendarat di Bandara Frans Seda, kemarin, meresmikan kampus IKIP Muhammadiyah Maumere. Amin bertindak sebagai Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Amien hadir bersama Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas, Prof. Djoko Santoso; Rektor Uhamka Jakarta, Prof. Suyatno; Ketua Fraksi PAN DPR, Tjatur Sapto Edy; Ketua Komisi V DPR, Laurent Bahang Dama; Sekjen Barisan Muda PAN, Ahmad Yohan; dan tokoh PAN Nusa Tenggara Timur, Syahrulan Pua Sawa.
Mereka disambut jajaran Pemerintah Daerah Maumere, Kapolres, Danlanal Maumere, Komandan Kodim, dan pimpinan Muhammadiyah Maumere. Turut memeriahkan penyambutan group drumband dan paduan suara mahasiswa IKIP Muhammadiyah Maumere.
Karena banyak petinggi nasional yang datang, Ketua Muhammadiyah Maumere, Rasyid Wahab, yang berkesempatan pidato paling awal, tanpa tendeng aling-aling minta bantuan.
"Terimakasih Pak Amien dan rombongan berkenan datang ke Maumere. Nanti kami berikan buah tangan berupa proposal," kata Rasyid.
Kondisi kampus IKIP Muhammadiyah Maumere memang memprihatinkan. Hanya ada tiga lokal kelas untuk perkuliahan, fasilitas penunjang tidak memadai. Kampus ini tidak sebanding dengan kampus-kampus di Pulau Jawa yang berfasilitas lengkap. Bangunan IKIP Muhammadiyah Maumere hanya sebanding dengan bangunan sekolah dasar. Bahkan, banyak sekolah dasar di Jakarta yang lebih megah dan lengkap fasilitasnya.
Amien Rais yang mendapat kesempatan pidato terakhir, hanya berpanjang kata 10 menit. Dia mengaku terharu dengan semangat juang pengurus Muhammadiyah di kawasan minoritas muslim itu. Selain mengucapkan terimakasih, Amien berkomitmen memberikan sumbangan Rp 150 juta dari kocek pribadi.
Dari atas panggung, Amien tiba-tiba memanggil tiga tokoh PAN Nusa Tenggara Timur untuk naik; Ketua Komisi V DPR Laurent Bahang Dama, Sekjen BM PAN Ahmad Yohan, dan caleg PAN dari NTT I Syahrulan Pua Sawa.
Saat tiga kader PAN ini berdiri bersamanya di panggung, Amien berujar, "Pak Ahmad Yohan berkomitmen akan membantu Rp50 juta, Pak Syahrulan Rp 50 juta, dan Pak Laurent Bahang Dama bantu Rp 100 juta. Ditambah dari saya Rp 150 juta," kata Amien disambut applaus hadirin.
Selesai acara di IKIP Muhammadiyah Maumere, Amien Rais dan rombongan bergerak ke Hotel Sylvia untuk menghadiri temu kader PAN Kabupaten Sikka. Hadir sekitar 500 kader memenuhi aula pertemuan hotel. Dalam sambutannya, Amien optimistis PAN mampu memperoleh dua hingga tiga kali lipat suara di Kabupaten Sikka.
"Apalagi mantan bupati Sikka, Pak Sosi Musmita kini masuk PAN. Saya yakin PAN Kabupaten Sikka akan berlipat-lipat perolehan suaranya di Pemilu 2014," kata Amien.
Dia menambahkan, politisi yang menjadi anggota legislatif, bupati/walikota, menteri, gubernur, berpeluang lebih besar mengubah Indonesia menjadi lebih baik dibanding wartawan, pendeta, kiai, guru dan lain-lain.
"Seorang bupati bisa membuat bangunan sekolah reyot menjadi berkualitas. Karena punya otoritas," imbuhnya.
Karena itu Amien menegaskan, berpolitik harus mempunyai integritas untuk membangun bangsa agar lebih baik.
"Pancasila sekarang dilupakan. Dasar negara dan falsafah bangsa itu sangat penting, jangan cuma menjadi simbol semata. Jangan lupakan nilai-nilai Pancasila," ajak Amien.
Amien mengingatkan kader PAN untuk bekerja keras meraih perolehan suara double digit di Pemilu 2014. "Pada Pemilu 2004 dan 2009, PAN mendapat suara sekitar 7 persen. Dengan modal itu, target suara double digit adalah target realistis. Saya optimis PAN bisa menjadi partai tiga atau empat besar pada Pemilu tahun depan, jika semua kader bekerja keras," kata Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN ini.
Dari Maumere, rombongan Amien Rais melanjutkan penerbangan ke Larantuka, Lembaga, Adonara. Dia juga menitipkan bantuan untuk warga korban gunung meletus di Pulau Palue.
[dem]
BERITA TERKAIT: