Kriminolog Mulyana W, Kusumah, menjelaskan, pelaku penembakan terhadap Tito Refra Kei, adik dari narapidana kasus pembunuhan John Kei, diduga kuat berasal dari kelompok profesional. Kesimpulan sementara itu bisa didapat dari beberapa fakta.
"Pertama, pelaku memiliki kekuatan mental luar biasa untuk masuk dan melakukan penembakan di ' wilayah kekuasaan' Tito Kei seorang diri," kata Mulyana dalam pesan elektroniknya yang diterima redaksi, Minggu (2/6).
Fakta kedua, pelaku tampaknya amat terlatih dalam menggunakan senjata api, dalam hal ini pistol, dengan satu kali tembakan tepat mengenai mata sebelah kanan tembus ke bawah telinga. Kapasitas penembak jitu seperti itu hanya dimiliki oleh orang yang cukup lama berlatih atau dilatih untuk membunuh.
"Ketiga, penembakan jelas direncanakan dengan memperhitungkan situasi lapangan, tempat dan waktu eksekusi serta cara untuk keluar segera setelah eksekusi, tuturnya.
Langkah responsif jajaran Polri sangat diperlukan untuk menuntaskan kasus ini. Lebih-lebih dalam kejadian tersebut turut pula menjadi korban Rastim, pria sepuh berusia 71 tahun yang merupakan pemilik warung di mana Tito dan teman-temannya sedang nongkrong main domino sebelum ia ditembak.
"Juga perlu diantisipasi kemungkinan eksekusi ekstra legal melebar ke John Kei, yang kini berada di Rutan Salemba," tegasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: