Dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Jumat (10/5), Wakil Ketua Panitia Bhakti Sosial, Bhiksu Tadisa Mahastavira, mengatakan kegiatan tahunan ini adalah untuk ke-14 kalinya diadakan oleh Walubi di pelataran Candi Borobudur untuk menyambut perayaan Waisak 2557 BE yang akan jatuh 25 Mei, akan dilaksanakan pada 22-23 Mei 2013.
"Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 160 orang dokter umum dan dokter spesialis, 250 orang paramedis, analis laboratorium, dan apoteker, serta lebih dari 600 orang relawan. Akan ada layanan pengobatan gratis untuk berbagai penyakit, seperti pengobatan umum dan spesialis, poli gigi untuk cabut dan tambal gigi, poli mata dan operasi katarak gratis, operasi benjolan kulit dan bedah minor, serta operasi bibir sumbing," kata Biksu Tadisa.
Dijelaskannya, kegiatan bhakti sosial Walubi dimulai sejak tahun 1996, dan pengobatan gratis di Candi Borobudur dimulai sejak tahun 1999. Walubi juga telah melaksanakan pengobatan gratis di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Pulau Morotai, Yogyakarta, Padang, Banda Aceh, Tasikmalaya, Madura, Banjarmasin, Malang, Lampung, Kupang, Lombok, Samarinda, dan lain-lain. Dari berbagai kegiatan tersebut sampai saat ini Walubi telah mengobati lebih 334 ribu masyarakat tidak mampu.
"Kegiatan di Borobudur kali ini dipastikan Walubi akan melayani pasien yang ke 340 ribu. Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya bhakti sosial pengobatan gratis kali ini akan dipadati oleh lebih 10 ribu orang," kata Bhiksu Tadisa.
Bhiksu Tadsia menjelaskan, bhakti sosial ini dilakukan oleh Walubi sebagai wujud sikap cinta kasih atau metta karuna sebagaimana diajarkan oleh Buddha, untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat tidak mampu, sehingga beban hidup mereka berkurang. "Ini murni perwujudan cinta kasih sesama manusia, oleh sebab itu kegiatan ini murni bersifat kemanusiaan, dan terlepas dari kepentingan agama, ras, suku, maupun kepentingan politik," katanya.
Ia menjelaskan, para dokter, paramedis, dan relawan yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari berbagai latar-belakang agama dan keyakinan, dan tidak hanya berasal dari yang beragama Buddha. Kegiatan ini menjadi tempat berkumpul orang-orang yang ingin berbuat baik memberikan kasih kepada sesama. Dalam kegiatan pengobatan gratis ini rencananya akan didukung oleh 160 orang dokter yang antara lain terdiri dari 40 orang residen mata dan dokter spesialis mata, 28 dokter residen bedah dan spesialis bedah, 32 orang dokter gigi, 3 orang dokter spesialis penyakit dalam, dan dokter umum.
Walubi adalah organisasi agama Buddha terbesar di Indonesia, yang dipimpin oleh Siti Hartati Murdaya. Organisasi ini dikenal giat melakukan pengobatan gratis untuk masyarakat miskin. Walubi juga dikenal sering melakukan bhakti sosial membantu korban bencana alam, seperti tsunami Aceh tahun 2004, dan korban bencana di daerah lain yang dilanda banjir dan gempa bumi.
[dem]
BERITA TERKAIT: