Jurubicara Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Mardani Ali Sera menyayangkan tindakan pemerintah Inggris yang memberi izin membuka kantor perwakialn. Dia menduga, ada sebuah rencana besar yang sedang dirancang oleh Inggris terhadap Papua.
"Ini adalah bagian dari strategi nasionalnya (Inggris)," ujar Mardani saat dihubungi wartawan, (Senin,6/5).
Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah terlena dengan gelar yang diberikan oleh pemerintah Inggris beberapa waktu lalu. Akibatnya, OPM bisa bergeliat di tanah ratu Elizabeth itu.
"Lemahnya kita, cuma dengan presiden diberi gelar kebangsawanan dan didatangi investor merasa sudah punya posisi tawar yang tinggi," ungkap
anggota Komisi I DPR ini.
Ia meminta agar pemerintah Indonesia bersikap tegas. Salah satunya dengan memberikan ultimatum kepada Inggris untuk segera menutup kantor OPM di Oxford. Jika sampai tiga bulan tidak ada indikasi sikap positif pemerintah Inggris, ambil langkah diplomatis, dengan menarik Kedutaan Besar Indonesia di Inggris.
"Dan pulangkan Dubes mereka (Inggris) dari Indonesia," tegas Mardani.
Terakhir ia menambahkan, jika selama enam bulan, belum ada itikad baik dari pemerintahan Inggris, maka pemerintahan Indonesia harus menghentikan hubungan diplomatis dengan Inggris.
"Tidak ada kemajuan, bekukan hubungan diplomatis kita. Jika tidak juga ada, putuskan hubungan kita," pungkas Mardani.
[rsn]
BERITA TERKAIT: