"Sesungguhnya semua harus rasional dalam penyebutan capres, karena presidential threshold berapa? Kedua, perolehan parliamentary threshold dalam pemilu yang akan datang berapa?" ujar Ketua DPP PKS, Hidayat Nur Wahid, kepada wartawan di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (2/4).
Sambung Hidayat, beberapa parpol sekarang sudah berkoar-koar menyebut calon presiden. Tapi parpol-parpol itu tak akan bisa berkutik jika nantinya untuk mencapai parliamentary threshold saja mereka tak bisa.
"Atau katakanlah nanti dia mencapai parliamentary threshold tapi presidential thresholdnya hanya mencapai 7 persen? Kan kasihan yang sudah jadi calon presiden. Kami rasional saja, kami bekerja secara maksimal untuk memenangkan partai kami pada pileg yang akan datang," ungkap mantan Presiden PKS ini.
Lanjut dia, PKS belum menentukan capres, dan tidak akan memaksakan diri karena semua harus rasional. Capres sekarang ini harus berhadapan dengan dua fakta, yaitu ambang batas parlemen dan ambang batas mencalonkan presiden.
Saat ini kata Hidayat, partainya hanya fokus pada pada pileg 2014 dengan capaian tiga besar. Dan sesudah menang di Pilkada Jabar dan Sumut, target terdekat adalah memenangkan Pilkada di Bali, Jatim dan Jateng.
"Kalau kami sukses pada pileg 2014, saya yakin banyak yang ngantre untuk untuk dicalonkan oleh PKS," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: