Begitu dikatakan Ketua KPK, Abraham Samad, menanggapi temuan Komite Etik yang menyatakan pembocor Sprindik berpotensi di level pimpinan.
Bahkan, dia yakin kasus tersebut sengaja diciptakan agar vonis bersalah jatuh kepada dirinya.
"Kebocoran Sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya," kata Samad.
Menurutnya, cara-cara seperti itu dilakukan karena dalam beberapa kasus yang ditangani KPK dia terlihat lebih keras bersikap dibandingkan pemimpin-pemimpin yang lain.
"Karena selama ini saya sangat kencang dan lantang membongkar kasus kasus korupsi besar," tegas Samad.
Dari hasil kinerjanya selama satu bulan, Komite Etik mengakui sudah memegang nama-nama dari internal KPK yang diduga telah membocorkan draf dokumen sprindik yang menyatakan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus Hambalang.
Komite yang dipimpin Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, itu menyimpulkan bahwa pembocor Sprindik berpotensi berada di level pimpinan KPK.
[ald]
BERITA TERKAIT: