Mengapa SBY dan barisannya tidak berani untuk menegaskan Kongres Luar Biasa dalam waktu dekat untuk menggantikan Anas Urbaningrum, menurut pengamat politik senior Arbi Sanit, hal itu dikarenakan fakta bahwa "anak buah" Anas di daerah-daerah masih kuat dan melawan sampai sekarang.
"Anak buah Anas masih melawan. Pakta integritas yang dibikin SBY itu tidak berfungsi. SBY belum berani KLB karena masih ada ganjalan dalam penjajakan," ujar Arbi kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 4/3).
Pemetaan sementara menunjukkan wacana KLB belum layak untuk dilemparkan.
"Kondisi dari pemetaan sementara belum memungkinkan KLB. Menunggu anasir-anasir pendukung Anas sudah balik ke partai (SBY), bukan lagi ke Anas. Saya pikir itu dasarnya mengapa belum dilakukan KLB," ucapnya.
Dan Arbi yakin, KLB akan dilakukan pada April sebelum pendaftaran calon legislatif sementara masuk Komisi Pemilihan Umum.
Menurut dia, tidak ada jalan lain kecuali KLB untuk menemukan Ketua Umum baru.
"Sesuai AD/ART, nggak ada jalan lain. Karena aturan yang mereka bikin sendiri," tegasnya.
"Saya kira mesin SBY di dalam partai sedang bekerja," tambahnya.
Lagipula, dukungan terhadap Anas Urbaningrum dari luar Partai Demokrat terus menggelembung.
"Anas masih kuat membangun opini publik. KLB akan jadi bulan-bulanan pengagum Anas. Dari luar partai ada kekuatan pro-Anas yang melawan presiden," ungkap Arbi.
[ald]
BERITA TERKAIT: