Hal ini mengingat masih minimnya anak terbaik bangsa masuk partai politik. Menurutnya, banyak anggota DPR saat ini tidak memiliki tendensi jiwa dan etos parlementarisme yang baik.
"Sekarang ini, para politisi yang masuk DPR tidak memiliki etos dan pemahaman apa itu parlementarisme atau pemahamannya sangat terbatas," ujar Hajriyanto dalam diskusi "Politisi Loncat Pagar, Kinerja Legislasi Kedodoran" di ruang wartawan Nusantara III DPR, Kamis (21/2).
Namun, kata dia, jika aturan jalur independen pun tak menghasilkan legislator yang berkualitas maka sebaiknya dikembalikan lagi ke parpol.
"Toh nanti loyo lagi dan membele, maka akan kembali lagi pada partai," ungkapnya dengan ketawa.
Ia menyadari citra DPR saat ini di mata publik semakin anjlok. Sebetulnya itu terjadi lantaran banyak legislator di DPR tidak memahami tugasnya terutama di bidang legislasi.
"Periode 2004-2009 beberapa kali saya memimpin Pansus, itu yang bicara (aktif) hanya 10-12 orang dari 50 anggota Pansus. Dan saya rasa sekarang ini semakin menurun, ya di bawah 10 orang lah," bebernya.
Tidak hanya itu, Hajriyanto juga mengkritisi jumlah anggota DPR yang kini mencapai 560 orang. Ia menilai jumlah itu terlalu banyak.
"Sekitar 300 saja, yang diperbanyak itu stafnya saja sekitar 20 orang," sebutnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: