"Sikap inkonsistensi, ketidaktegasan dan plinplan SBY membuat masyarakat makin lelah pada SBY dan Demokrat," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S. Bakry, kepada
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 18/2).
Dua pekan lalu di Cikeas, SBY membacakan sendiri solusinya untuk keterpurukan Partai Demokrat. Salah satu butirnya menginstruksikan Anas Urbaningrum fokus pada masalah hukum (Hambalang) dan mengambil semua wewenang ketua umum dari Anas.
"Acara di Cikeas itu kan jelas acara untuk melucuti Anas. Lalu, tiba-tiba kemarin dia bilang ngga ada masalah dengan Anas, Anas tetap memimpin Demokrat, tetap bersih dan sebagainya. Itu menunjukkan SBY tidak bisa dipegang kata-katanya," jelas
Sekjen Asosiasi Lembaga Survei Se-Indonesia itu.
Dalam pidatonya kemarin, Ketua Majelis Tinggi itu malah seakan menyalahkan media massa dan publik atas pemberitaan dan berbagai opini di media massa soal rivalitas antara dirinya dengan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Padahal, dia yang membuka konflik itu kepada publik dan membiarkannya berlarut-larut.
"SBY tidak bisa dipegang kata-katanya. Kan kegaduhan itu dari dirinya sendiri yang memulai. Sekarang, SBY kelihatan plinplan dan tidak cerdas," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: