"Tidak ada yang tahu apa yang terjadi besok. Rapimnas ini strategis. Kita tidak tahu arah penyesuaian ke mana dan hasilnya apa," kata ahli hukum tata negara, Saldi Isra, dalam diskusi "Tsunami Demokrat" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/2).
Dia katakan, dua kekuatan yang terbelah yaitu faksi Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang Yudhoyono, sama kuat.
Pertarungan akan lebih serius pada penentuan caleg karena banyak sekali kepentingan yang akan terlibat dalam pertarungan.
Sesuai konstitusi partai, yang berwenang menentukan draf nama calon legislator dari Demokrat adalah Majelis Tinggi Demokrat yang dikuasai SBY. Masalahnya, yang harus menandatanganinya adalah Ketua Umum, Anas Urbaningrum.
"Kalau daftar caleg berbeda dengan keinginan orang yang menandatangani, kalau terjadi perbedaan antara yang diinginkan Majelis Tinggi dengan Anas, dengan catatan dia belum dijatuhkan, maka terjadi masalah serius," ucapnya.
Situasi itu yang dikatakannya memaksa para pengurus mendayung di antara dua karang.
Sebagai tambahan, saat ini tiap partai sedang di masa penjaringan bakal calon legislatif. Komisioner KPU sudah menetapkan bahwa batas akhir penyerahan daftar tetap caleg parpol di bulan April mendatang.
[ald]
BERITA TERKAIT: