"Kalau cuma satu partai akan boros dari segala segi, termasuk pembiayaan," ujar pengamat politik kawakan, Arbi Sanit, menganjurkan, saat berdialog dengan
Rakyat Merdeka Online, Rabu (30/1).
Maksud Arbi, jika satu parpol, misalnya PDIP, melakukan konvensi dan menetapkan calon, kemungkinan besar dia akan mencari kawan koalisi. Sementara itu, parpol lain pun melakukan hal serupa. Maka, parpol-parpol sebaiknya mencari kawan berkoalisi dahulu sebelum kemudian menetapkan konvensi bareng.
"Kalau Golkar konvensi dan tetapkan satu nama (capres), lalu PDIP adakan juga. Terus, mereka koalisi, lalu siapa yang mau mengalah jadi wakil presidennya? Makanya, koalisi dulu setelah itu konvensi bareng menjaring tokoh," katanya.
Menurutnya, koalisi dan konvensi itu adalah kunci bagi semua partai untuk menyelematkan muka partai. Dia ingatkan, masyarakat sudah sangat muak kepada manuver parpol, perilaku korupsi parpol dan tokoh-tokohnya pun sudah tidak laku.
"Konvensi bisa meresmikan orang non partai menjadi sah didukung partai. Hanya saja, konvensi sangat boros dan tidak efektif kalau dilakukan salah satu parpol. Kolisi partai dulu baru lakukan konvensi," ujar Arbi lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: