Roy Suryo Menpora, SBY Permanenkan Status Quo Keterpurukan Pemuda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 11 Januari 2013, 18:16 WIB
Roy Suryo Menpora, SBY Permanenkan Status Quo Keterpurukan Pemuda
sby/rmol
RMOL. Keputusan Presiden SBY memilih pakar IT Roy Suryo menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga merupakan penegasan dari cara pengambilan keputusan seorang presiden yang gamang, galau dan cenderung disorientasi alias jaka sembung (kagak nyambung).

"Idealisme profesionalitas dan proporsionalitas yang selama ini dibanggakan SBY dimentahkan oleh dirinya sendiri dengan memilih figur Menpora yang tidak memiliki kapabilitas dan track record dalam pengembangan dunia olahraga dan kepemudaan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Tantan Taufiq Lubis kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (11/1).

Tolub, panggilan Tantan, juga mempertanyakan intruksi khusus SBY kepada Roy Suryo yang tidak sedikit pun menyinggung dinamika dan pembangunan dunia kepemudaan nasional.

Intruksi SBY pertama ke Menpora baru adalah soal konsolidasi internal Kemenpora, mempertahankan prestasi Sea Games yang dicapai Menpora Andi Mallarangeng, menuntaskan carut marut dunia sepakbola, penguatan kerjasama antar lembaga olahraga seperti dengan Koni, KOI, AFF, FIFA dan lainnya.

"Ini mempertegas bahwa sebenarnya Presiden SBY tidak memiliki perhatian yang serius terhadap pengembangan dunia generasi muda yang tengah terpuruk. Antara lain pelajar mahasiswanya tawuran, aktivis mudanya terjebak dalam konflik yang tak berkesudahan seperti KNPI, hedonisme menjadi life style anak muda nusantara dan miskin prestasi," kata Ketua Umum Karang Taruna Desa Nusantara.

Ketidakpedulian pemerintah terhadap dunia kepemudaan saat ini, kata Tolub, patut diduga sebagai sebuah bentuk pembiaran dan upaya mempermanenkan status quo keterpurukan pemuda.

"Targetnya adalah pemuda menjadi tidak berprestasi, asik dengan konfliknya sendiri, tidak bersatu dan akhirnya tidak bisa berbuat apa apa untuk memberikan kritik, mengawasi pemerintah dan mengembangkan kapasitas dirinya," demikian Tolub. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA