Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura mengklarifikasi data Reporters sans frontières (RSF), organisasi jurnalis internasional yang berkantor pusat di Paris, yang setiap tahun mengeluarkan index kebebasan pers internasional.Selain menyebut dua jurnalis tewas di Papua hingga tahun 2011 dan 18 mengalami penyerangan, dalam data yang dikeluarkan tahun 2011 itu pihak RSF juga menyebutkan lima jurnalis diculik di Papua.
"AJI Jayapura merasa perlu mengklarifikasi data itu, karena dalam data yang dipublikasikan juga oleh Pacific Media Center tersebut, tercatat AJI Jayapura sebagai organisasi jurnalis yang ada di Papua," kata Ketua Aji Jayapura, Victor Mambor, dalam penjelasannya, Jumat (4/1).
Klarifikasi, katanya, perlu disampaikan Aji Jayapura karena data yang dikeluarkan RSF dapat menimbulkan opini bahwa AJI Jayapuralah yang menerbitkan data adanya lima wartawan yang diculik di Papua.
"Pada level internasional, laporan RSF ini berpengaruh besar terhadap turunnya peringkat kemerdekaan pers di Indonesia dari 117 pada tahun 2011 menjadi 146 pada 2012," demikian Victor. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: