Jadi Ketum Nasdem, Kekuasaan Surya Paloh Melebihi Soeharto

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 23 Desember 2012, 09:09 WIB
Jadi Ketum Nasdem, Kekuasaan Surya Paloh Melebihi Soeharto
surya paloh/ist
rmol news logo Surya Paloh dinilai tidak tepat menempati kursi ketua umum Partai Nasdem. Paloh dan Nasdem sudah menjadi brand, sehingga cukup bagi dia menempati posisi sebagai ketua Majelis Nasional DPP Partai Nasdem seperti yang diembannya saat ini.

"Kalau Surya Paloh menjadi ketum justru tidak akan menambah nilai, karena Nasdem dan dia seperti api dan panasnya. Dia penggagas dan pendiri," kata  dosen Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, A. Bakir Ihsan, melalui pesan singkatnya, Minggu (23/12).

Pada dasarnya, kata dia, Paloh berhak dipilih menjadi ketua umum Partai Nasdem dalam kongres partai yang direncanakan berlangsung Januari mendatang asalkan prosesnya berlangsung secara transparan dan demokratis. Namun sebagai pendiri dan orang yang paling berkuasa di partai, maka otomatis proses chek and balances di partai pengusung perubahan itu tidak akan berjalan apabila Paloh benar-benar menjabat ketua umum partai. Tidak ada yang bisa lagi melakukan kontrol karena di saat bersamaan dia menjabat ketua majelis nasional.

Sebagai perbandingan, Soeharto saja yang disebut-sebut otoriter tak pernah menjadi ketua umum Golkar. Serupa dengan itu, SBY dan Prabowo Subianto yang partainya lahir di era reformasi, menempatkan diri mereka sebagai king maker di partai mereka masing-masing.

"Kalau itu terjadi (Paloh jadi ketua umum), maka melebihi kekuasaan Pak Harto," tutur Bakir.

Menurut dia, sebagai partai baru Nasdem memang perlu dipimpin oleh orang yang bisa membantu mengdongkrak citranya, misalnya public figur yang punya integritas. Tapi lagi-lagi, sosok tersebut bukanlah Surya Paloh.

"Bagi Nasdem tinggal bagaimana melahirkan ketum yang bercitra dan berintegritas. Ini semua perlu karena masyarakat kita terlebih di era informasi ini masih melihat citra figur," demikian Bakir. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA