Hal itu dikatakan politisi senior yang pernah menjabat Wakil Ketua DPR, Zaenal Maarif, Selasa (28/11).
"Setgab sudah mati dengan kondisi kenegaraan yang makin tidak menentu dan makin dekat Pemilu 2014. Yang dilihat rakyat sekarang adalah bagaimana sikap parpol terhadap persoalan-persoalan bangsa," ujar Maarif kepada
Rakyat Merdeka Online.
Belakangan ini Zaenal melihat praktik sandera menyandera antar parpol di DPR. Namun, rakyat sudah tidak mau tahu lagi fenomena saling sandera itu, apalagi tentang eksistensi Setgab yang dibentuk setelah megaskandal Bank Century menonjol ke publik pada 2009.
"Rakyat menganggap Setgab sebagai benalu yang melemahkan rakyat. Partai politik yang masih bicara tentang Setgab akan sulit mendapat suara yang signifikan dalam Pemilu dan Pilpres," tandasnya.
Kritik terhadap Setgab sudah sering terlontar dari mulut anggotanya sendiri. Beberapa bulan lalu, Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto, bahkan menilai, keberadaan Setgab sudah tidak mampu lagi memberi manfaat bagi partai-partai yang ada. Selama dibentuk, Setgab tidak membawa kemajuan dan membawa manfaat bagi partai
.
Pendapat senada dilontarkan politisi Partai Golkar Hadjrianto Tohari. Dia menilai, Setgab sudah tinggal nama. Suaranya tinggal sayup-sayup dan tidak ada nilai strategisnya.
[ald]