"Dari kebudayaan seperti benda dan kesenian lainnya kita bisa mengenal indentitas diri sebagai bangsa yang besar," kata Fadli Zon ketika menyelenggarakan pameran Artefak di Rumah Budaya Fadli Zon, Padangpanjang, Selasa (27/11).
Pameran Artefak yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Rumah Budaya Fadli Zon dan Institut Seni Indonesia Kota Padangpanjang yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan pergelaran South East Asean Malay Art Festival 2012 dari 26-29 November.
Menurut dia, bangsa bisa mengenal indentitas diri dari peninggalan budaya karena benda budaya tersebut sebagai saksi sejarah yang tidak bisa dipungkiri.
"Melalui benda budaya itu, kita punya bukti sebagai bangsa yang beradab di masa lalu," kata dia.
Benda budaya, kata dia, juga merupakan gambaran martabat dari kejayaan bangsa di zaman dahulu dalam bentuk artefak (sebuah wujud yang dapat dirasa, dilihat, dan diraba).
Dari benda budaya tersebut, kita bisa merenungkan betapa kuat dan pemberaninya nenek moyang kita pada zaman dahulu kala, sebut dia.
"Dengan adanya kantong-kantong benda budaya di negara kita ini, maka tidak akan hilang begitu saja apa yang menjadi jati diri bangsa ini," ujarnya.
Dia mengatakan, pameran yang dilaksanakan itu merupakan wujud untuk melestarikan benda budaya dan menghargai hasil karya para pendahulu bangsa ini.
Dia menyebutkan, dalam pergelaran itu ditampilkan koleksi-koleksi unggulan yang sudah berumur ratusan tahun dari perwakilan 10 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala yang ada di Indonesia dan ribuan koleksi benda budaya Rumah Budaya yang perlu diketahui masyarakat umum.
"Sehingga masyarakat yang datang mengetahui peninggalan nenek moyang dan pentingnya menjaga peninggalan sejarah," jelas dia.
Koleksi yang dipajang pada pemeran itu terdiri atas benda kebudayaan kuno yang menceritakan perjalanan bangsa Indonesia, ruang informasi dan publikasi.
[ant/dem]
BERITA TERKAIT: