"Kita sedang bersiap untuk menerima kedatangan pesawat Rafale, pesawat buatan Prancis. Rencananya antara Februari atau Maret," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta Timur pada Sabtu 13 September 2025.
Kedatangan pesawat tempur Rafale itu tentunya menambah kekuatan pertahanan udara TNI AU. Sebelumnya TNI AU telah diperkuat beberapa pesawat tempur, seperti T-80, Hawk 100/200, Sukhoi Su-30, dan F-16.
Setelah tahap pertama, TNI AU akan menerima pesawat Rafale tahap kedua pada April 2026
Sejauh ini, TNI AU telah telah menyiapkan infrastruktur perawatan pesawat hingga petugas teknisi khusus untuk operasional pesawat Rafale di Pekanbaru.
"Kita sedang menyiapkan sarana prasarana infrastruktur yang ada di Pekanbaru untuk bisa menerima pesawat Rafale," kata Tonny.
Indonesia sebelumnya telah meneken kontrak pengadaan 42 pesawat tempur buatan Dassault Aviation itu.
Termin pertama telah disepakati Kemenhan dengan Dassault pada 2022 untuk enam unit pesawat.
Selanjutnya, kontrak untuk pengadaan tahap kedua diteken pada Agustus 2023 untuk 18 unit. Kemudian tahap ketiga pada 8 Januari 2023 untuk 18 pesawat.
Dengan penambahan ini, maka jumlah total jet tempur Rafale Indonesia diperkirakan lebih dari 50 unit, menjadikan Indonesia salah satu operator Rafale terbesar di luar Eropa.
Selain membeli Rafale, Indonesia juga memborong 48 unit jet tempur canggih KAAN dari Turki.
Pembelian ini ditandai dengan penandatanganan kontrak antara perwakilan pemerintah RI dan Turki pada Sabtu 26 Juli 2025 di Istanbul, disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam pameran pertahanan internasional IDEF 2025.
Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO.
Masuk dalam kategori pesawat omnirole, Rafale mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh “Beyond Visual Range” (BVR) METEOR dan MICA.
Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit.
BERITA TERKAIT: