Ajakan ini mereka lakukan lewat aksi unjuk rasa dan menggalang petisi 1 juta tandantangan menuntut keadilan dan integritas dalam pemilihan pemimpin Sumatera Utara di Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis, 31 Oktober 2024.
“Kami tidak mau dipimpin oleh seseorang yang diduga melakukan penyimpangan moral yang suka berzina dan orang yang melanggar hukum,” kata Ketua AMB-SU, Tanjung.
AMB-SU mengungkapkan kasus perzinaan dan kasus hukum merupakan persoalan yang akan merugikan rakyat Sumatera Utara. Sebab, keberhasilan program pembangunan harus dipimpin oleh sosok yang bersih dan jujur serta bebas dari persoalan skandal perzinaan dan korupsi.
“Kami tidak mau dipimpin oleh seseorang yang diduga melakukan penyimpangan moral dan hukum,” tegasnya.
Tanjung menegaskan, warga harus menolak calon pemimpin yang seperti itu sehingga dalam 5 tahun kedepan Sumatera Utara dapat tenang dalam membangun. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus mengawal agar sang calon pemimpin amoral dan tersandung suap tambang tidak melakukan cara curang untuk tetap memenuhi ambisinya memenangkan kontestasi Pilkada 2024.
“Ini bukan sekadar politik, ini adalah persoalan moral dan keadilan. Rakyat Sumut tidak layak dipimpin oleh figur yang mencoreng nama baik daerah dengan dugaan tindakan kotor dengan melakukan tindakan yang diduga suka berzina dengan salah satu perempuan muda,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: