Perlu diketahui, Museum Pusat TNI AL didirikan sebagai media dan ruang menyimpan memori publik bagi kejayaan angkatan laut dan kerajaan maritim nenek moyang bangsa Indonesia. Museum Pusat TNI AL dibangun dengan menerapkan teknologi artificial intelligence (AI), yakni seluruh perangkat digital yang tersedia dapat dikendalikan dari jauh menggunakan remote.
Sejarah TNI AL dari masa ke masa tersaji di museum ini. Berdirinya TNI AL yang dimulai dari berdirinya Badan Keamanan Rakyat (BKR) Laut pada 10 September 1945 merupakan gabungan dari kaum bahariwan hasil didikan Belanda dan Jepang, serta para laskar rakyat.
Sejak revolusi kemerdekaan, kiprah pasukan bahariwan dalam mempertahankan kedaulatan negara telah menorehkan berbagai tinta emas.
Dalam kunjungan kerjanya di Surabaya, Ketua Umum Jalasenastri selain melaksanakan kunjungan ke Museum Pusat TNI Angkatan Laut “Jalesveva Jayamahe”, juga melaksanakan pemberian tali asih kepada Warakawuri yang dilaksanakan di Gedung R4 Denmako Armada II.
Dilaksanakannya kegiatan tersebut, merupakan wujud perhatian dan kasih sayang kepada ibu-ibu warakawuri sebagai bagian dari para pendahulu TNI AL.
"Semangat kebersamaan, kerukunan dan kekompakan serta rasa persatuan dan kesatuan tersebut yang diwujudkan dalam satu ikatan keluarga besar TNI Angkatan Laut (himpunan warakawuri) harus tetap dijaga dan dipelihara dengan baik dan berkesinambungan,” pungkas Ny. Fera Muhammad Ali.
Selain itu, seluruh rombongan juga berkunjung ke Batik Swarnaloka, Surabaya. Pada kunjungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kebanggaan terhadap produk kerajinan karya anak bangsa serta bersedia untuk mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri guna mewujudkan kedaulatan ekonomi.
BERITA TERKAIT: