Secara garis besar, Indonesia dan TNI diuntungkan dengan perhelatan Latgabma SGS 2023 tersebut.
Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyebut dalam konteks diplomasi militer, gelar latihan ini dapat dipandang sebagai salah satu sarana mewujudkan kepentingan nasional di bidang pertahanan dan keamanan.
"Peranannya strategis dalam menghadapi permasalahan yang ada," kata Khairul kepada
Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Jumat (15/9).
Selain itu, Khairul menyebut latihan bersama ini bermanfaat untuk membangun kepercayaan, mengurangi rasa takut, dan kesalahpahaman kedua belah pihak.
"Jadi semisal terjadi eskalasi, situasinya kemudian tidak mengarah pada konflik terbuka yang merugikan posisi Indonesia, serta dapat saling memperkuat Confidence Building Measures (CBMs), keamanan hingga stabilitas kawasan," ucap Khairul.
Terakhir, Khairul menyebut latihan bersama SGS ini juga bermanfaat pada upaya meningkatkan kemampuan sektor pertahanan.
"Artinya, Indonesia dalam hal ini tentu saja berharap latihan gabungan akan memperkuat kesepahaman, memperkaya pengalaman, serta meningkatkan kemampuan dan kecakapan TNI terutama para personel yang terlibat," pungkas Khairul.
Latgabma melibatkan pasukan gabungan multinasional tiga matra Darat, Laut, dan Udara, bertujuan untuk mendorong kerja sama regional maupun internasional serta interaksi budaya.
Selain itu, latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dan interoperabilitas militer negara-negara yang berpartisipasi dalam melakukan operasi gabungan. Tidak hanya antar matra saja tetapi juga antar negara dengan berbagai tingkat kesulitan karena perbedaan dalam doktrin.
BERITA TERKAIT: