Bentrokan itu melibatkan dua suku yakni Suku Bantu dan Suku Twa. Pertikaian terjadi pada akhir Desember yang lalu serta mengakibatkan beberapa desa di sekitarnya dibakar, sehingga menyebabkan warga meninggalkan desa untuk mencari perlindungan.
Akibat dari pertikaian kedua suku tersebut memakan korban 3 warga meninggal dan 5 di antaranya luka-luka.
Salah satu desa yang habis dibakar oleh Suku Twa adalah Desa Kambu.
Pada kejadian tersebut Komandan Satgas TNI, Kolonel Infanteri Dwi Sasongko memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan patroli jarak jauh (long range mision) dengan menggunakan kendaraan Komodo.
“Pada pergerakan tersebut turut serta anggota staf dari UN Civil Affair di antaranya dua orang Comunity Liaison Assistant (CLA), dua orang United Nation Committe of Development Policy (UNCDP) dan tiga orang dari International NGO Safety Organization (INSO),†ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (24/1).
Sementara itu, Kepala Suku Desa Kabwela menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Satgas TNI dalam upaya memediasi dan mendamaikan kedua suku yang bertikai, sehingga kehadiran Satgas dapat memberikan rasa aman bagi warga setempat.
[jto]
BERITA TERKAIT: