Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Bangkok, Kapolri Uraikan Cara Cegah Aliran Dana Teroris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 07 November 2018, 13:59 WIB
Di Bangkok, Kapolri Uraikan Cara Cegah Aliran Dana Teroris
Tito Karnavian/Net
rmol news logo Pengalaman tentang penanganan aliran dana kelompok teroris diuraikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Forum Annual Counter-Terrorism Financing Summit 2018, yang digelar di Royal Orchid Sheraton Hotel, Bangkok, Rabu (7/11).

Tito menguraikan tentang perkembangan terkini tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia, seperti tren pendanaan terorisme, perubahan modus operandi, serta beberapa contoh kasus penanganan aliran dana teroris yang ditangani oleh Indonesia.

“Misalnya pada kasus Bom Bali I, Teror Thamrin Jakarta dan yang terkini, yakni Teror Bom Gereja Surabaya,” kata Tito melalui keterangan tertulisnya.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu juga memberikan pandangannya tentang peran signifikan dari Financial Intelligence Unit di berbagai negara guna memutus aliran dana dan logistik bagi para kelompok teror.

Oleh karena itu, Tito menekankan betapa pentingnya kerja sama antar negara dalam penanganan dan penanggulangan kejahatan aliran dana kelompok teroris berupa peningkatan kerja sama.

“Sharing informasi dan pengembangan kapasitas di antara penegak hukum termasuk financial intelligence unit khususnya di kawasan regional Asia dan Australia,” ujarnya.

Acara CTF Summit tahun ini dilaksanakan berdasarkan keberhasilan penyelenggaraan pertemuan sebelumnya di Sydney, Bali, dan Kualalumpur. Tahun ini, Thailand’s Anti Money Laundering Office (AMLO) menjadi tuan rumah kerja sama dengan PPATK dan AUSTRAC.

Kegiatan ini diikuti para kepala Financial Intelligence Unit, perwakilan senior pembuat kebijakan, penegak hukum, lembaga kebijakan, dan keamanan nasional.

Pesertanya dari industri dan akademisi berbagai negara yang memberikan perhatian lebih terhadap penanggulangan pendanaan terorisme dan kejahatan finansial beresiko tinggi.

Acara pembukaan diawali pidato dari Minister of Australian Petter Dutton, Menkopolhukam RI Wiranto, dan Keynote Speech oleh Deputy Prime Minister Thailand Wissanu Krea-Ngarm.

Ketiga pejabat tersebut sepakat akan pentingnya penanganan pendanaan teroris guna lebih meminimalisir kejahatan terorisme yang terjadi dan melibatkan banyak negara di dunia. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA