Hal itu diakui Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto, kepada wartawan, saat mengunjungi rumah duka almarhum. Ia menyebut Denny sebagai sosok penyidik yang handal, ulet dan militan.
"Di mata kami Denny adalah penyidik yang handal, ulet, militan. Makanya, ketika perwira komandonya pindah, beliau ditarik ke Densus Polri," kata di rumah duka, kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (10/5).
"Artinya, menandakan almarhum memang memiliki dedikasi seorang penyidik yang handal. Ini patut kami apresiasi dan kami akui almarhum sosok yang luar biasa, tidak mengenal menyerah," tambahnya.
Menurutnya, tepat di hari penyanderaan terjadi (Selasa, 8/5), Denny sudah diberi izin untuk cuti demi merayakan ulang tahunnya pada Selasa depan (15/5). Namun, almarhum enggan mengambil cuti karena harus menyelesaikan tugas khusus.
"Dia disuruh komandannya istirahat, tapi karena ada panggilan luar biasa penyidikan tiga tersangka teroris dari Papua di hari itu, beliau menunda waktu istirahat. Maka saya bilang inilah sosok anggota yang luar biasa," tambahnya.
[ald]