Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mabes Polri: Sedikitnya Lima Wilayah Rawan Konflik Di Pilkada 2018

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 27 November 2017, 19:13 WIB
Mabes Polri: Sedikitnya Lima Wilayah Rawan Konflik Di Pilkada 2018
rmol news logo Menjelang Pilkada Serentak 2018, Mabes Polri telah memetakan beberapa wilayah yang dianggap rawan konflik.

Sedikitnya, ada lima daerah yang dianggap rawan yaitu Sumatera Utara, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Begitu yang sampaikan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, saat menggelar Forum Discussion Group (FGD) bersama Komisi Pemilihan Umum bertema "Kesiapan Pilkada Serentak 2018" di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (27/11).

"Di Jawa Barat ada kontestasi yang sebenarnya tidak terkirakan, adanya parpol yang memilih bukan pimpinannya," kata Setyo.

Lanjut Setyo, eskalasi kerawanan di Jawa Barat masih lebih besar jika dibandingkan dengan Jawa Tengah meski dinamika politiknya hampir sama.

"Jadi yang kita lihat adalah di mana ada potensi-potensi konflik maka di situ kita lakukan pengamanan lebih daripada daerah-daerah lain," jelas Setyo.

Yang lebih dicemaskan oleh Polri adalah permainan isu Suku, Agama, Ras dan Antragolongan (SARA) selama masa Pilkada. Kepala Bagian Rencana Operasi (Kabagrenops) Mabes Polri, Kombes Pol Satrio Budi Santoso, juga sudah meneliti fenomena itu dan hasilnya permainan SARA berlangsung di lebih dari 50 persen Pilkada.

"Itu akan menjadi pertimbangan kita. Tentunya teman-teman dari Ops nanti akan melakukan pertimbangan, dianalisis lagi. Ini masih ada waktu" pungkas Setyo.

Belajar dari pengalaman Pilkada DKI Jakarta tahun ini, Mabes Polri menitikberatkan pengamatan pada kampanye-kampanye bermuatan SARA di media sosial atau internet.

Setyo sekaligus mengkampanyekan "Internet Sehat" yang berisi tiga hal. Pertama, menggunakan internet memakai logika. Dua, berinternet dengan menggunakan etika. Dan terakhir, menggunakan estetika.

"Sehingga internet sehat itu sehat bagi kita dan sehat bagi yang menerima" pungkas Setyo. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA