Pernyataan ini disampaikan Moeldoko terkait adanya konflik di tubuh TNI-Polri akibat ditahannya 280 pucuk Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) yang diimpor Polri dari Bulgaria di Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) oleh BAIS TNI.
"Ya dalam mengelola negara besar ini (miskomuniskasi) mungkin saja terjadi. Tapi kalau ada saling rasa trust, sebuah komunkasi dapat mudah dipahami," kata Moeldoko di Kantor PARA Syndicate Jakarta, Rabu (4/10).
Untuk itu Moeldoko pun meminta agar instansi antar lembaga kemanan harus diperkuat, termasuk dalam hal komunikasi.
"Yang paling penting bukan komentar dari orang lain, tapi bagaimana kita memperkuat didalam dan bagaimana memperkuaat instansi antar lembaga," katanya.
Namun Moeldoko enggan mengomentari lebih jauh siapa pihak yang berhak disalahakan dalam polemik senjata impor tersebut.
"Saya tidak memiliki kompetensi untuk menjawab. Menkopolkam sudah memberi jawaban jadi saya tidak perlu," demikian Moeldoko.
[san]
BERITA TERKAIT: