Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyikapi polemik pernyataan Panglima TNI soal rencana pembelian 5000 pucuk senjata api ilegal.
Fadli menyebut pernyataan Panglima TNI bukan pernyataan untuk kepentingan publik. Pernyataan tersebut lebih kepada pernyataan tertutup dengan para purnawirawan.
"Saya lihat masih dalam pembicaraan internal bukan dalam konferensi pers. Kalau data intelijen masih dianggap mentah, ini harus diklarifikasi karena mereka (TNI) punya BAIS juga," jelas Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin (25/9).
Lebih lanjut dia meminta tidak perlu ada spekulasi berlebihan soal pernyataan Panglima TNI tersebut. Apalagi sampai muncul kabar tersebarnya rekaman tersebut untuk merusak citra sang Panglima.
"Saya tidak tahu, tidak mau berspekulasi," tukas Fadli, wakil ketua DPP Partai Gerindra.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: